Universitas Padjadjaran berkomitmen mendukung penguatan ekosistem halal di Indonesia. Upaya tersebut dimulai dari menguatkan ekosistem halal di kampus. Upaya ini memerlukan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan. Demikian disampaikan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti saat membuka kegiatan Unpad Halal Expo yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Rabu (7/6/2023).
Rektor mengatakan, ekosistem halal setidaknya didukung oleh beberapa komponen, yaitu produk, jasa, infrastruktur, sumber daya kompeten, kebijakan yang relevan, serta dukungan dari lembaga terkait. “Intinya semua komponen adalah harus memiliki kemitraan untuk membentuk ekosistem,” kata Rektor.
Unpad sendiri telah mengarah dalam membangun ekosistem halal. Ekosistem tersebut melibatkan seluruh warga Unpad, mulai dari dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, hingga alumni. Diharapkan, seluruhnya bisa menerapkan gaya hidup halal. Saat ini, kata Rektor, Unpad memiliki Padjadjaran Halal Center dan Lembaga Pemeriksa Halal. Lembaga tersebut telah memiliki satu asesor halal, 36 auditor halal, serta 53 penyelia halal yang berasal dari kalangan dosen dan tenaga kependidikan. “Kami akan lebih luaskan dengan melibatkan alumni. Ini sebagai bagian komitmen Unpad dalam membangun ekosistem. SDM yang kami ingin bentuk bukan hanya mahasiswa, tetapi dosen dan alumni harus terlibat dalam memahami bagaimana ekosistem halal itu,” paparnya.
Sebagai implementasi gaya hidup halal, Unpad juga telah memiliki kantin halal sebagai fasilitas untuk menyediakan makanan berkualitas untuk warga Unpad, baik secara syariat (halal) maupun memenuhi syarat keamanan pangan (thayyib). Para penjual di kantin ini merupakan mereka yang telah mengikuti pelatihan dan memperoleh sertifikasi halal. Pelaksanaan penjualannya juga dilakukan supervisi dan pendampingan dari Padjadjaran Halal Center. Dengan demikian, kantin ini bukan sekadar sebagai penyedia makanan berkualitas, melainkan menjadi wahana inkubasi para pelaku kantin di Unpad untuk menyelenggarakan produksi makanan yang halal dan sehat. “Kita sudah punya model baik. Bagaimana mahasiswa kami halal style-nya mulai tampak, bukan berpenampilan syariah tapi tahu persis mana makanan sehat dan halal. Penyedia makanan pun akan terdidik menyediakan makanan halal,” jelas Rektor.
Lebih lanjut Rektor mengatakan, pembangunan ekosistem di Unpad tidak hanya menyiapkan di sisi bisnis, tetapi didukung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini bisa menjadi contoh baik untuk diterapkan di wilayah lain, sehingga ekosistem halal di Indonesia bisa kompetitif dengan negara lain. “Kami konsisten dalam pengembangan iptek dan penyediaan SDM. Bagaimana bisa jadikan industri halal di Indonesia kompetitif dibandingkan produk lain,” ujarnya.
Sebagai bentuk kolaborasi, dalam acara tersebut digelar penandatanganan Nota Kesepahaman antara Unpad dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Unpad dan Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah. Dalam sambutannya Fadlul mengatakan, kerja sama ini merupakan kolaborasi perdana yang dilakukan BPKH dengan perguruan tinggi. Hal ini diperlukan untuk menyiapkan talenta unggul yang berperan penting dalam penciptaan ekosistem halal di Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia sudah seharusnya memiliki ekosistem halal yang kuat. Namun, hal ini belum terwujud salah satunya karena kurangnya talenta kompeten. “BPKH sendiri kekurangan talenta khususnya untuk investasi syariah. Mou jadi satu titik penting untuk menghimpun talenta yang ada di indonesia,” ujarnya. Karena itu, kolaborasi ini menjadi batu loncatan penting bagi penguatan ekosistem halal di Indonesia. Upaya ini, kata Fadlul, akan diduplikasi ke perguruan tinggi lainnya. “Tidak mudah bangun ekosistem keuangan Islam,” kata Fadlul.
Senada dengan Fadlul, Rektor juga mendorong agar kolaborasi ini menjadi upaya penting dalam membangun ekosistem halal. “MoU ini sudah sewajarnya. Ini penguatan bagaimana ekosistem halal kita bangun, jadikan talenta halal lebih produktif. jadi ekosistemnya muncul,” ujarnya. Selain penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Dekan FEB Unpad Prof. Nunuy Nur Afiah dan Kepala Badan Pelaksana BPKH.